Kamis, 30 Juni 2016
Rabu, 29 Juni 2016
Jumat, 03 Juni 2016
CARA SUJUD YANG BENAR DALAM SHALAT
CARA SUJUD YANG
BENAR DALAM SHALAT
أ- وَضْعُ
رُكْبَتَيْكَ وَاَطْرَافَ قَدَمَيكَ عَلَى الاَرْضِ ثُمَّ يَدَيكَ ثُمَّ
جَبْهَتَكَ وَاَنْفَكَ
Letakkanlah kedua lututmu dan jari kaki‑mu
di atas tanah, lalu kedua tanganmu, kemudian dahi dan hidungmu
ب- لِخَبَرِ
ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللهِ صلعم: اُمِرْتُ اَنْ اَسْجُدَ عَلَى
سَبْعَةِ اَعْظُمٍ عَلَى الجَبْهَةِ-وَاَشَارَ بِيَدِهِ اِلَى
اَنْفِهِ-وَاليَدَينِ وَالرُّكْبَتَينِ وَاَطْرَافِ القَدَمَينِ. (مُتَّفَقٌ
عَلَيهِ).
حَدِيْثِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ:
رَاَيتُ رَسُولِ اللهِ صلعم اِذَا سَجَدَ وَوَضَعَ رُكْبَتَيهِ قَبْلَ يَدَيهِ وَ
اِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيهِ قَبْلَ رُكْبَتَيهِ. (رواه لخمسة اَلاَّ
أَحْمَدُ كَمَا فِى نَيلِ الاَوطَارِ). وَحَدِيْثِ اَبِى هُرَيرَةَ رض قَالَ: قَالَ
رَسُولِ اللهِ صلعم: اِذَا اَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ البَعِيرُ
يَضَعُ يَدَيهِ قَبْلَ رُكْبَتَيهِ. (قَالَهُ فِى تَيْسِيرِ الوُصُولِ).
Menurut
hadits dari Ibnu ‘Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. Bersabda :”Aku
diperintah supaya bersujud di atas tujuh tulang dahi– seraya menunjuk pada
hidungnya di atas dua belah tangan, kedua lutut dan di kaki." (Muttafaq
'alaih)‑ Ada lagi hadits dari Wail bin Hadjur, katanya: "Aku‑melihat
Rasulullah saw. bila bersujud meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangannya
dan kalau berdiri mengangkat kedua tangannya sebelum kedua, lututnya".
(Diriwayatkan oleh Lima Imam kecuali Ahmad, sebagaimana yang tersebut dalam
kitab Nailul Authar). Dan menurut hadits; dari.Abu Hurairah r.a. yang
mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Kalau salah seorang dari
padamu bersujud, maka, janganlah berdekam sebagai unta. berdekam, ialah
meletakkan tangannya sebelum lututnya". (Tersebut dalam kitab Taisirul‑Wushul).
ت- وَفِيهِ
اَيضًا عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللهِ صلعم: اِذَا
سَجَدَتْ فَضَعْ كَفَّيكَ وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ.
Dan hadits dari Bara' bin 'Azib
dalam Shahih Muslim juga, bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Bila kamu
bersujud, letakkanlah kedua belah telapak tanganmu dan angkatlah kedua
sikumu".
Banjarnegara,23
Rabiul awal 1439
TAKBIR DAN BERSEDEKAP PADA SHALAT
TAKBIR DAN BERSEDEKAP PADA SHALAT
- اِذَا قُمْتَ اِلَى الصَّلاَةِ
فَقُلْ: "اللهُ اّكْبَرُ"
Bila kamu, hendak
menjalankan shalat, maka bacalah: “Allahu Akbar"
Dasarnya:
لِحَدِيْثِ
اَبِى دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِىِِّ بِاِسْنَادٍ صَحِيحٍ: مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الوُضُوءُ
وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيْرُ
وَتَحْلِيْلُهَا التَّسْلِيمُ. وَحَدِيْثُ ابْنِ مَاجَه وَصَحَّحَهُ ابْنِ
خُزَيْمَةَ وَابْنِ حِبَّانَ مِنْ حَدِيْثِ حُمَيْدِ السَّاعِدِىِّ قَالَ: كَانَ
رَسُولُ الله صلعم اِذَا قَامَ اِلَى الصَّلاَةِ وَاسْتَقْبَلَ القِبْلَةَ
وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ: "اللهُ اَكْبَرُ". وَلِحَدِيْثِ: اّضَا
قُمْتُ اِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ. الحَدِيْثُ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
Menurut hadits shahih
yang ada perbedaan diriwayatkan oleh Abu Dawud dan wanita dan Tirmidzi:
"Kunci (pembuka) shalat itu wudlu,
permulaannya takbir dan penghabisannya salam". Dan hadits shahih dari Ibnu
Madjah Yang dishahihkan oleh Ibbnu Khuzaimah dan Ibnu Hiban dari hadits Abi
Humaid Sa'idi bahwa Rasulullah, jika shalat ia menghadap ke Qiblat dan
mengangkat kedua belah tangannya dengan membaca "Allahu Akbar".
Dan menurut hadits: "Bila kamu menjalankan shalat, takbirlah……..seterusnya
hadits. (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
- مُخْلِصًا نِيَّتَكَ للهِ
Ikhlas niyatmu karena
Allah
لِقَوْلِهِ
تَعَالَى: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ.
وَلِحَدِيْثِ: اِنَّمَا الاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ. الحَدِيْثِ.
(مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
firman Allah: 'Dan tidaklah mereka diperintah melainkan supaya
menyembah kepada Allah dengan lkhlas kepadaNya dalam menjalankan Agama".
(Bayyinah: 6). Dan menurut hadits: "Sesungguhnya (shahnya) amal Itu
tergantung kepada niyat (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
- رَافِعًا يَدَيكَ حَذْوَ
مَنْكِبَيْكَ مُحَاذِيًا بِاِبْهَامَيْكَ اُذُنَيْكَ
Mengangkat kedua belah
tanganmu sejurus bahumu, mensejajarkan ibu jarimu pada daun telingamu
لِحَدِيْثِ
ابْنِ عُمَرَ رض اَنَّ النَّبِىِّ صلعم كَانَ يَرْفَعُ يَدَيهِ حَذْوَ
مَنْكِبَيْهِ اِذَا افْتَتَحَ الصًّلاَةَ وَاِذَا كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ وَاِذَا
رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ رَفَعَهُمَا كَذَالِكَ وَقَالَ "سَمِعَ
اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ" وَكَانَ لاَ يَفْعَلُ ذَالِكَ
فِى السُّجُودِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ). وَ فِى صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ مَالِكِ ابْنِ
الحُوَيرِثِ اَنَّ رَسُولُ الله صلعم كَانَ اِذَا كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيهِ حَتَّى
يُحَاذِىَ بِهِمَا اُذُنَيْهِ وَاِذَا رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فَقَالَ:
(سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) فَعَلَ مِثْلَ ذَالِكَ,-وَفِى رِوَايَةِ اُخْرَىعَنْ
وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ بِلَفْظِ: حَتَّى كَانَتَا حِيَالَ مَنْكِبَيهِ
وَحَاذَ بِاِبْهَامَيهِ اُذُنَهُ (قَالَهُ فِى الفَتْحِ ج2ص150)
Menurut haditts 1bnu 'Umar bahwa Nabi saw., mengangkat kedua
tangannya selurus bahunya bila ia memulai shalat, bila takbir, hendak ruku'
dan bila mengangkat kepalanya dari ruku'. ia mengangkat kedua tangannya Juga
dengan mengucapkan: "Sa-mi 'alla‑hu liman hamidah rabbana‑ wa
lakalhamd", dan tidak menjalankan demikian itu dalam (hendak) sujud.
(Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim). Tersebut dalam Shahih Muslim dari Malik bin
Huwarits, bahwa Rasulullah saw, apabila takbir ia mengangkat kedua tangannya
sampai sejajar pada telinganya, begitu juga bila hendak rukuk'; dan bila
mengangkat kepalanya dari ruku' lalu mengucapkan: "Sami’allahu liman
hamidah", ia mengerjakan
demikian juga. Dan dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Wail dengan kalimat:
"Sehingga kedua tangannya itu selempang dengan bahunya serta ibu jarinya
sejajar dengan telinganya". (Tersebut dalam kitab Fath juz 11 halaman 150)
- ثُمَّ ضَعْ يَدَكَ اليُمْنَى عَلَى
ظَهْرِ كَفِّكَ اليُسْرَى عَلَى صَدْرَكَ
Ialu letakkanlah tangan
kananmu pada punggung telapak tangan kirimu di atas dadamu
لِحَدِيْثِ
وَائِلٍ قَالَ: صَلَّيتُ مَعَ رَسُولُ الله صلعم وَوَضَعَ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى
يَدَهِ اليُسْرَى عَلَى صَدْرِهِ. رَوَاهُ ابْنُ خُزَيمَةَ فِى صَحِيحِهِ. وَ فِى
حَدِيْثِ وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ وَالنَّسائِىِّ: ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ
اليُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ اليُسْرَى, وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ, وَصَحَّحَهُ
اِبْنُ خُزَيمَةَ وَغَيْرُهُ وَاَصْلُهُ فِى صَحِيحِ مُسْلِمٍ بِدُونِ
الزِّيَادَةِ قَالَهُ فِى الفَتْحِ (ج2ص152). وَفِى البُخَارِىِّ عَنْ سَهْلِ
ابْنُ سَعْدٍ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُونَ اَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ يَدَهُ
اليُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ.
Menilik hadits shahih dari Wail yang berkata: "Saya shalat
bersama Rasulullah saw. dan beliau meletakkan tangan kanannya pada, tangan
kirinya di atas dadanya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dishahihkannya).
Dan hadits dari Wail juga menurut riwayat Abu Dawud dan Nasai: "Lalu
beliau meletakkan tangan kanannya pada punggung telapak‑tangan kirinya,
serta pergelangan dan lengannya. (Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah
dan lainnya, sedang asalnya dalam Shahih Muslim, dengan tidak ada tambahannya,
sebagaimana yang tersebut dalam kitab Fath juz 11 halaman 152). Dan tersebut
dalam Bukhari dari Sahl bin Sa'ad yang berkata: "bahwa orang‑orang
diperintah supaya meletakkan tangan‑kanannya pada lengannya.
Langganan:
Komentar (Atom)