DELAPAN SIFAT ORANG YANG SUKSES PUASA RAMADHAN
وَسَارِعُوا إِلَىٰ
مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ
أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ [٣:١٣٣]
Dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي
السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ
يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ [٣:١٣٤]
(yaitu)
orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit,
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا
فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا
لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ
مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ [٣:١٣٥]
Dan (juga)
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
أُولَٰئِكَ جَزَاؤُهُمْ
مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ [٣:١٣٦]
Mereka itu
balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir
sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala
orang-orang yang beramal.
Q.S.Ali Imran tersebut diatas menegaskan tentang orang
muttaqin setelah berpuasa.
Jika
hari raya ‘Idul Fitri sebagai rangkaian akhir dari ibadah puasa di bulan
ramadhan disebut hari untuk “kembali kepada fitrah “, apa arti semua itu? Artinya,
bahwa puasa dengan segala rangkaian ibadah yang dilaksanakan di bulan ramandhan
itu baru dapat dikatakan berhasil jika ia benar-benar dapat menumbuhkan dan
membangkitkan kesadaran pada orang yang berpuasa akan fitrah kemanusian
dirinya sebagai manusia yang bertaqwa (al-muttaqun).
Menurut
firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, setidaknya ada beberapa sifat yang nampak
pada diri orang yang berhasil melaksanakan puasa di bulan ramandhan antara lain
sebagai berikut :
Yang pertama,
beriman kepada yang ghaib (alladzina yu’ minuuna bilghaibi…), beriman kepada
yang ghaib yakni meyakini hal-hal yang tidak dapat ditangkap dan diraba oleh
panca indera, Manusia yang beriman, dalam melakukan aktivitas hidupnya akan
selalu merasa adanya pengawasan zat yang Maha dari segala maha, sehingga mereka
tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan-aturan agama dan norma-norma
kehidupan.
Yang kedua,
senantiasa mendirikan shalat, “wayuqiimuunash shalaata…”, mendirikan shalat
yaitu melaksanakan dan mewujudkan nilai–nilai ibadah shalat itu dalam kehidupan
sehari-hari. disitu terdapat nilai-nilai luhur dan petunjuk-petunjuk yang indah
dalam membangun kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Yang ketiga,
senantiasa menginfakkan hartanya di jalan Allah, “ wamima razaqnaahum
yunfiquun…”, menginfaqkan harta dijalan Allah adalah senantiasa turut
berpartisipasi dengan hartanya dalam perjuangan menegakkan dan mendakwahkan
ajaran dan hukum Allah (dienul Islam).
Yang ke empat, berinfaq baik dalam keadaan lapang
maupun sempit. “ alladziina yunfiqun fis-sarraa’I wadh dharra’i…”, apalagi
dimasa seperti sekarang ini, kehadiran orang-orang yang suka berinfaq ini
sangat diharapkan. Karena banyak saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,
anak yang kehilangan ibu dan bapaknya, istri yang kehilangan suaminya, dan
masih banyak lagi deretan penderitaan saudara kita itu.
Yang ke lima, Beriman kepada Al-Qur’an dan
kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. (Qs. Al-Baqarah 3-4), Beriman kepada
Al-Qur’an yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai Imam, sebagai petunjuk dan
pembimbing dalam menjalani kehidupan untuk menggapai kebahagiaan di dunia
hingga di akhirat kelak.
Yang
ke enam, Mampu menahan marah, marah seseorang adalah sumber mala petaka,
timbulnya benturan antar manusia, puasa mendidik kita untuk dapat mengendalikan
hawa nafsu sehingga kita menjadi orang yang dewasa dalam menyikapi segala
sesuatu yang terjadi disekitar kita.
Yang
ke tujuh, mudah memberi maaf kepada orang lain. “wal ‘aafiina
‘aninnaasi…”. Pemaaf adalah salah satu sifat dan perbuatan yang dicontohkan
oleh Rasulullah SAW, karena sifat mudah memberi maaf ini dapat menghilangkan
rasa dendam, iri dan dengki sehingga persaudaraan atau ukhuwah diantara sesama
umat akan mudah dicapai.
Yang ke delapan, jika melakukan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri, ia segera ingat pada Allah dan memohon ampun atas
segala dosa-dosanya dan berjanji tidak mengulanginya, serta selalu melakukan
amal kebajikkan,sebagai penggantinya. (QS.3 : 133-135)
Demikialah
saudaraku sekalian beberapa sifat-sifat orang yang bertaqwa atau orang yang
berhasil menunaikan shaum di bulan ramandhan. Akhirnya mari kita berdoa memohon
ampunan dan ridha dari Allah SWT , Amin yaa rabbal ‘alaamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar