Kamis, 31 Juli 2014

Cara takbir dlm salat

TAKBIR DAN BERSEDEKAP PADA SHALAT

  1. اِذَا قُمْتَ اِلَى الصَّلاَةِ فَقُلْ: "اللهُ اّكْبَرُ"
Bila kamu, hendak menjalankan shalat, maka bacalah: “Allahu Akbar"
Dasarnya:
لِحَدِيْثِ اَبِى دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِىِِّ بِاِسْنَادٍ صَحِيحٍ: مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الوُضُوءُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيْرُ     وَتَحْلِيْلُهَا التَّسْلِيمُ. وَحَدِيْثُ ابْنِ مَاجَه وَصَحَّحَهُ ابْنِ خُزَيْمَةَ وَابْنِ حِبَّانَ مِنْ حَدِيْثِ حُمَيْدِ السَّاعِدِىِّ قَالَ: كَانَ رَسُولُ الله صلعم اِذَا قَامَ اِلَى الصَّلاَةِ وَاسْتَقْبَلَ القِبْلَةَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ: "اللهُ اَكْبَرُ". وَلِحَدِيْثِ: اّضَا قُمْتُ اِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ. الحَدِيْثُ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
Menurut hadits shahih yang ada perbedaan diriwayatkan oleh Abu Dawud dan wanita dan Tirmidzi: "Kunci (pembuka) shalat  itu wudlu, permulaannya takbir dan penghabisannya salam". Dan hadits shahih dari Ibnu Madjah Yang dishahihkan oleh Ibbnu Khuzaimah dan Ibnu Hiban dari hadits Abi Humaid Sa'idi bahwa Rasulullah, jika shalat ia menghadap ke Qiblat dan mengangkat kedua belah tangannya dengan membaca "Allahu Akbar". Dan menurut hadits: "Bila kamu menjalankan shalat, takbirlah……..seterusnya hadits. (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

  1. مُخْلِصًا نِيَّتَكَ للهِ
Ikhlas niyatmu karena Allah
لِقَوْلِهِ تَعَالَى: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ. وَلِحَدِيْثِ: اِنَّمَا الاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ. الحَدِيْثِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
firman Allah: 'Dan tidaklah mereka diperintah melainkan supaya menyembah kepada Allah dengan lkhlas kepadaNya dalam menjalankan Agama". (Bayyinah: 6). Dan menurut hadits: "Sesungguhnya (shahnya) amal Itu tergantung kepada niyat (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

  1. رَافِعًا يَدَيكَ حَذْوَ مَنْكِبَيْكَ مُحَاذِيًا بِاِبْهَامَيْكَ اُذُنَيْكَ
Mengangkat kedua belah tanganmu sejurus bahumu, mensejajarkan ibu jarimu pada daun telingamu
لِحَدِيْثِ ابْنِ عُمَرَ رض اَنَّ النَّبِىِّ صلعم كَانَ يَرْفَعُ يَدَيهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ اِذَا افْتَتَحَ الصًّلاَةَ وَاِذَا كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ وَاِذَا رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ رَفَعَهُمَا كَذَالِكَ وَقَالَ "سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ" وَكَانَ لاَ يَفْعَلُ ذَالِكَ فِى السُّجُودِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ). وَ فِى صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ مَالِكِ ابْنِ الحُوَيرِثِ اَنَّ رَسُولُ الله صلعم كَانَ اِذَا كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيهِ حَتَّى يُحَاذِىَ بِهِمَا اُذُنَيْهِ وَاِذَا رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فَقَالَ: (سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) فَعَلَ مِثْلَ ذَالِكَ,-وَفِى رِوَايَةِ اُخْرَىعَنْ وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ بِلَفْظِ: حَتَّى كَانَتَا حِيَالَ مَنْكِبَيهِ وَحَاذَ بِاِبْهَامَيهِ اُذُنَهُ (قَالَهُ فِى الفَتْحِ ج2ص150)
Menurut haditts 1bnu 'Umar bahwa Nabi saw., mengangkat kedua tangannya selurus bahunya bila ia memulai shalat, bila takbir, hendak ruku' dan bila mengangkat kepalanya dari ruku'. ia mengangkat kedua tangannya Juga dengan mengucapkan: "Sa-mi 'alla‑hu liman hamidah rabbana‑ wa lakalhamd", dan tidak menjalankan demikian itu dalam (hendak) sujud. (Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim). Tersebut dalam Shahih Muslim dari Malik bin Huwarits, bahwa Rasulullah saw, apabila takbir ia mengangkat kedua tangannya sampai sejajar pada telinganya, begitu juga bila hendak rukuk'; dan bila mengangkat kepalanya dari ruku' lalu mengucapkan: "Sami’allahu liman hamidah", ia mengerjakan demikian juga. Dan dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Wail dengan kalimat: "Sehingga kedua tangannya itu selempang dengan bahunya serta ibu jarinya sejajar dengan telinganya". (Tersebut dalam kitab Fath juz 11 halaman 150)

  1. ثُمَّ ضَعْ يَدَكَ اليُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّكَ اليُسْرَى عَلَى صَدْرَكَ
Ialu letakkanlah tangan kananmu pada punggung telapak tangan kirimu di atas dadamu
لِحَدِيْثِ وَائِلٍ قَالَ: صَلَّيتُ مَعَ رَسُولُ الله صلعم وَوَضَعَ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى يَدَهِ اليُسْرَى عَلَى صَدْرِهِ. رَوَاهُ ابْنُ خُزَيمَةَ فِى صَحِيحِهِ. وَ فِى حَدِيْثِ وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ وَالنَّسائِىِّ: ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ اليُسْرَى, وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيمَةَ وَغَيْرُهُ وَاَصْلُهُ فِى صَحِيحِ مُسْلِمٍ بِدُونِ الزِّيَادَةِ قَالَهُ فِى الفَتْحِ (ج2ص152). وَفِى البُخَارِىِّ عَنْ سَهْلِ ابْنُ سَعْدٍ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُونَ اَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ.

Menilik hadits shahih dari Wail yang berkata: "Saya shalat bersama Rasulullah saw. dan beliau meletakkan tangan kanannya pada, tangan kirinya di atas dadanya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dishahihkan­nya). Dan hadits dari Wail juga menurut riwayat Abu Dawud dan Nasai: "Lalu beliau meletakkan tangan kanannya pada punggung telapak‑tangan kirinya, serta per­gelangan dan lengannya. (Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan lainnya, sedang asalnya dalam Shahih Muslim, dengan tidak ada tambahannya, se­bagaimana yang tersebut dalam kitab Fath juz 11 halaman 152). Dan tersebut dalam Bukhari dari Sahl bin Sa'ad yang berkata: "bahwa orang‑orang diperintah supaya meletakkan tangan‑kanannya pada lengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar