TAKBIR DAN BERSEDEKAP PADA SHALAT
- اِذَا قُمْتَ اِلَى الصَّلاَةِ
فَقُلْ: "اللهُ اّكْبَرُ"
Bila kamu, hendak menjalankan shalat, maka bacalah:
“Allahu Akbar"
Dasarnya:
لِحَدِيْثِ
اَبِى دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِىِِّ بِاِسْنَادٍ صَحِيحٍ: مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الوُضُوءُ
وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيْرُ
وَتَحْلِيْلُهَا التَّسْلِيمُ. وَحَدِيْثُ ابْنِ مَاجَه وَصَحَّحَهُ ابْنِ
خُزَيْمَةَ وَابْنِ حِبَّانَ مِنْ حَدِيْثِ حُمَيْدِ السَّاعِدِىِّ قَالَ: كَانَ
رَسُولُ الله صلعم اِذَا قَامَ اِلَى الصَّلاَةِ وَاسْتَقْبَلَ القِبْلَةَ
وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَقَالَ: "اللهُ اَكْبَرُ". وَلِحَدِيْثِ: اّضَا
قُمْتُ اِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ. الحَدِيْثُ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
Menurut hadits shahih yang ada perbedaan
diriwayatkan oleh Abu Dawud dan wanita dan Tirmidzi: "Kunci (pembuka)
shalat itu wudlu, permulaannya takbir
dan penghabisannya salam". Dan hadits shahih dari Ibnu Madjah Yang
dishahihkan oleh Ibbnu Khuzaimah dan Ibnu Hiban dari hadits Abi Humaid Sa'idi
bahwa Rasulullah, jika shalat ia menghadap ke Qiblat dan mengangkat kedua
belah tangannya dengan membaca "Allahu Akbar". Dan menurut
hadits: "Bila kamu menjalankan shalat, takbirlah……..seterusnya hadits.
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
- مُخْلِصًا نِيَّتَكَ للهِ
Ikhlas niyatmu karena Allah
لِقَوْلِهِ
تَعَالَى: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ.
وَلِحَدِيْثِ: اِنَّمَا الاَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ. الحَدِيْثِ. (مُتَّفَقٌ
عَلَيهِ)
firman
Allah: 'Dan tidaklah mereka diperintah melainkan supaya menyembah kepada Allah
dengan lkhlas kepadaNya dalam menjalankan Agama". (Bayyinah: 6). Dan
menurut hadits: "Sesungguhnya (shahnya) amal Itu tergantung kepada niyat
(Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
- رَافِعًا يَدَيكَ حَذْوَ
مَنْكِبَيْكَ مُحَاذِيًا بِاِبْهَامَيْكَ اُذُنَيْكَ
Mengangkat kedua belah tanganmu sejurus bahumu,
mensejajarkan ibu jarimu pada daun telingamu
لِحَدِيْثِ
ابْنِ عُمَرَ رض اَنَّ النَّبِىِّ صلعم كَانَ يَرْفَعُ يَدَيهِ حَذْوَ
مَنْكِبَيْهِ اِذَا افْتَتَحَ الصًّلاَةَ وَاِذَا كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ وَاِذَا
رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ رَفَعَهُمَا كَذَالِكَ وَقَالَ "سَمِعَ
اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ" وَكَانَ لاَ يَفْعَلُ ذَالِكَ
فِى السُّجُودِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ). وَ فِى صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ مَالِكِ ابْنِ
الحُوَيرِثِ اَنَّ رَسُولُ الله صلعم كَانَ اِذَا كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيهِ حَتَّى
يُحَاذِىَ بِهِمَا اُذُنَيْهِ وَاِذَا رَفَعَ رَاْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فَقَالَ:
(سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) فَعَلَ مِثْلَ ذَالِكَ,-وَفِى رِوَايَةِ اُخْرَىعَنْ
وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ بِلَفْظِ: حَتَّى كَانَتَا حِيَالَ مَنْكِبَيهِ
وَحَاذَ بِاِبْهَامَيهِ اُذُنَهُ (قَالَهُ فِى الفَتْحِ ج2ص150)
Menurut haditts 1bnu
'Umar bahwa Nabi saw., mengangkat kedua tangannya selurus bahunya bila
ia memulai shalat, bila takbir, hendak ruku' dan bila mengangkat kepalanya dari
ruku'. ia mengangkat kedua tangannya Juga dengan mengucapkan: "Sa-mi 'alla‑hu
liman hamidah rabbana‑ wa lakalhamd", dan tidak menjalankan demikian itu
dalam (hendak) sujud. (Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim). Tersebut dalam Shahih
Muslim dari Malik bin Huwarits, bahwa Rasulullah saw, apabila takbir ia
mengangkat kedua tangannya sampai sejajar pada telinganya, begitu juga bila
hendak rukuk'; dan bila mengangkat kepalanya dari ruku' lalu mengucapkan:
"Sami’allahu liman hamidah", ia
mengerjakan demikian juga. Dan dalam hadits riwayat Abu Dawud dari Wail dengan
kalimat: "Sehingga kedua tangannya itu selempang dengan bahunya serta ibu
jarinya sejajar dengan telinganya". (Tersebut dalam kitab Fath juz 11
halaman 150)
- ثُمَّ ضَعْ يَدَكَ اليُمْنَى عَلَى
ظَهْرِ كَفِّكَ اليُسْرَى عَلَى صَدْرَكَ
Ialu letakkanlah tangan kananmu pada punggung telapak
tangan kirimu di atas dadamu
لِحَدِيْثِ
وَائِلٍ قَالَ: صَلَّيتُ مَعَ رَسُولُ الله صلعم وَوَضَعَ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى
يَدَهِ اليُسْرَى عَلَى صَدْرِهِ. رَوَاهُ ابْنُ خُزَيمَةَ فِى صَحِيحِهِ. وَ فِى
حَدِيْثِ وَائِلٍ عِنْدَ اَبِى دَاوُدَ وَالنَّسائِىِّ: ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ
اليُمْنَى عَلَى ظَهْرِ كَفِّهِ اليُسْرَى, وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ, وَصَحَّحَهُ
اِبْنُ خُزَيمَةَ وَغَيْرُهُ وَاَصْلُهُ فِى صَحِيحِ مُسْلِمٍ بِدُونِ
الزِّيَادَةِ قَالَهُ فِى الفَتْحِ (ج2ص152).
وَفِى البُخَارِىِّ عَنْ سَهْلِ ابْنُ سَعْدٍ قَالَ: كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُونَ
اَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ يَدَهُ اليُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ.
Menilik hadits shahih
dari Wail yang berkata: "Saya shalat bersama Rasulullah saw. dan beliau
meletakkan tangan kanannya pada, tangan kirinya di atas dadanya. (Diriwayatkan
oleh Ibnu Khuzaimah dan dishahihkannya). Dan hadits dari Wail juga menurut
riwayat Abu Dawud dan Nasai: "Lalu beliau meletakkan tangan kanannya pada punggung
telapak‑tangan kirinya, serta pergelangan dan lengannya. (Hadits ini
dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan lainnya, sedang asalnya dalam Shahih
Muslim, dengan tidak ada tambahannya, sebagaimana yang tersebut dalam kitab
Fath juz 11 halaman 152). Dan tersebut dalam Bukhari dari Sahl bin Sa'ad yang
berkata: "bahwa orang‑orang diperintah supaya meletakkan tangan‑kanannya
pada lengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar