Berlindung Kepada Allah dari Setan
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam kepada kita.
Aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali
Allah. Tiada sekutu baginya. Dialah yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Dan
aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Semoga selawat dan
salam selalu tercurahkan kepadanya, kepada sahabat dan kepada kerabatnya.
Kalimat yang tak bosan kami wasiatkan adalah agar kita semua senantiasa bertakwa dan menambah ketakwaan kita kepada Allah, karena sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itulah orang-orang yang menang dan beruntung. Marilah kita tingkatkan dengan jalan mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tanpa itu semua ketakwaan tidak akan kita gapai, nikmatnya takwa tidak akan kita rasakan, tapi hanya akan menjadi angan-angan.
Dalam hal ini, kita sebagai manusia dan kaum muslimin
pasti berhadapan dengan musuh yang nyata. Yaitu iblis dan bala tentaranya.
Firman Allah SWT yang artinya:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا
طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ
مُبِينٌ()إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى
اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syetan
itu hanya menyuruh kamu untuk berbuat jahat dan keji, dan agar kamu mengatakan
terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah: 168-169)
Kemudian, perlu kita ketahui bahwa Iblis telah
mengikrarkan permusuhannya terhadap manusia di hadapan Allah, sebagaimana
terdapat dalam firman Allah,
قَالَ فَبِمَا
أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ()ثُمَّ
لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ
وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
"Iblis
menjawab: "Karena Engkau telah menghukumi saya sesat, saya benar-benar
akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan
mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (Al-A'raaf: 16-17)
Kebencian dan permusuhan iblis yang nyata ini semakin
berbahaya, karena ia dan bala tentaranya tidak terlihat oleh manusia, walaupun
bahaya dan tipu daya mereka sangat nyata merusak manusia. Inilah yang tidak
disadari oleh kebanyakan manusia. Allah subhanahu wa ta'ala telah meperingatkan
manusia akan hal ini dalam surat Al-A'raaf ayat 27,
يَابَنِي ءَادَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ
الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا
لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ
حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ
لَا يُؤْمِنُونَ
"Hai anak Adam. Janganlah sekali-kali kamu dapat
ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan perngikutnya melihat kamu sekalian dari
tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman."
Oleh karena itu, sudah seharusnyalah kita berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setan tidak akan mampu menguasai orang-orang yang menjadikan Allah sebagai pelindungnya. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 98-100,
فَإِذَا قَرَأْتَ
الْقُرْءَانَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ()إِنَّهُ لَيْسَ
لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ()إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ
وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
"Apabila kamu
membaca Alquran hendaklah kamu berlindung kepada Allah dari setan yang
terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang
beriman dan bertawakal kepad Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan)
hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas
orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."
Maka barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka ia telah beriman dengan benar; dan
barangsiapa yang kuat keyakinannya serta bersandar hanya kepada Allah, maka ia
telah bertawakal dengan benar.
Tiada senjata
yang dapat kita handalkan menghadap setan dan segala kejahatannya kecuali
senjata iman kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya. Maka
wahai kaum muslimin rahimakumullah, pegang teguhlah dua perkara ini lahir dan
batin. Sesungguhnya tidak akan rugi orang bertawakal dan kembali kepada Allah.
Sesungguhnya hati anak Adam itu jika tidak tunduk kepada Allah, akan tunduk pada
setan dan hawa nafsu, sehingga setan bisa menjadikannya mainannya.
Senantiasalah
membaca muawizatain pagi dan sore, perbanyaklah zikrullah untuk menolak musuh
dan mendapatkan kemenangan.
Hendaklah
seseorang mengucapkan, "Rabbi a-'uudzu bika min hamazaatis
syayaathiin, wa a-'uudzu bika rabbi an yahdhuruun." Artinya: Rabbku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan.
Aku berlindung pula kepada Engkau dari kedatangan mereka kepadaku.
Masih banyak lagi cara-cara berlindung dari setan yang
diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang berlindung kepada
Allah pasti akan bahagia dan sejahtera, dan sugguh pasti celakalah orang-orang
yang berpaling dari Tuhannya hingga dia dimangsa para musuhnya.
Tidak ada kata terlambat untuk kembali ke jalan Allah
selama hayat masih dikandung badan. Tipu daya setan sangat nyata. Akibatnya
juga dapat dilihat dengan mata kepala. Betapa kerusakan manusia di segala
bidang, materi, moral, akhlak, keyakinan, dan sebagainya adalah hasil dari
manusia mengikuti jalan-jalan setan. Banyak manusia berlepas diri dari
Tuhannya, sehingga setan-setan dapat menawannya dan menjadikannya budak-budak
mereka. Jika seorang menolak menjadi hamba Allah Sang Pencipta, maka ia telah
menjadi budak setan durjana.
Marilah kita renungkan sejenak firman Allah dalam surat
Al-Kahfi ayat 50,
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ
مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ
مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
"Dan ingatlah
ketika Kami berfirman kepada para Malikat: "Sujudlah kepada Adam,"
maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, kemudian ia
mendurhakai Tuhannya. Patutkah kamu menjadikannnya dan keturunannya sebagai
pemimpin selain dari-Ku, sedangkan mereka itu musuhmu? Dan adalah iblis itu
sebagai ganti yang amat buruk bagi orang-orang yang zalim." (Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam
Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar